
Mobil listrik kini menjadi primadona di kalangan masyarakat. Pasalnya, mobil ini diklaim ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon yang berbahaya. Selain itu, mobil listrik juga diklaim lebih hebat dibandingkan dengan mobil konvensional atau mobil dengan bahan bakar fosil.
Jika sebelumnya Anda terbiasa mengendarai mobil konvensional dan berencana akan beralih ke mobil listrik, pastikan Anda memahami sejumlah aspek teknis yang tidak boleh dilewatkan. Salah satunya adalah perihal tekanan ban pada mobil listrik.
Pasalnya, tekanan pada mobil listrik dapat mempengaruhi kinerja serta keselamatan. Nah, berikut penjelasan mengenai tekanan ban mobil listrik.
Tekanan Ban Mobil Listrik
Mobil listrik terbaik yang kini dipasarkan umumnya menggunakan tekanan ban yang lebih besar. Melansir dari berbagai sumber, tekanan ban yang besar pada mobil listrik digunakan guna mengimbangi bobot kendaraan yang lebih berat daripada mobil biasa.
Seperti yang diketahui, salah satu komponen utama mobil listrik adalah baterai tanam yang ukurannya tidak kecil. Meski memiliki fungsi vital sebagai penyimpan sumber energi, namun bobot baterai ini tentu saja mempengaruhi bobot keseluruhan mobil listrik dan menjadikannya lebih berat.
Dengan bobot yang lebih berat, mobil listrik tentunya harus didukung dengan tekanan ban yang lebih besar. Apabila tekanan pada ban kurang dari standar normal, maka hal ini bisa menyebabkan deformasi ban, meningkatkan resistansi gulir, bahkan dapat memangkas umur ban itu sendiri.
Sebaliknya, jika tekanan ban mobil listrik sesuai dengan yang seharusnya maka ban dapat menopang bobot mobil dengan baik sehingga bentuknya tetap optimal dan mengurangi gesekan yang tidak diinginkan.
Alasan lain yang menyebabkan kenapa ban pada mobil listrik diatur menggunakan tekanan yang besar adalah untuk alasan efisiensi energi. Apabila tekanan pada ban kurang atau tidak tepat, maka resistansi gulir (rolling resistance)nya akan berkurang. Artinya mobil akan bergerak dengan energi yang sedikit. Kondisi ini tentu akan berdampak pada jarak tempuh mobil listrik itu sendiri.
Menurunkan resistensi gulir pada mobil listrik tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri, yakni mobil jadi hemat energi dan jarak tempuh per pengisian dayanya bisa meningkat.
Dengan demikian, biaya operasional pun bisa menjadi lebih hemat dan masa pemakaian baterai bisa lebih lama.
Dampak lain yang mungkin akan mempengaruhi pengendara ketika ban mobil listrik kurang tekanan adalah kestabilan dan kendali kendaraan menjadi berkurang. Mobil listrik memiliki akselerasi yang cukup berbeda dengan mobil biasa, contohnya pada akselerasinya yang menggunakan torsi instan.
Torsi instan umumnya membutuhkan tekanan tambahan pada komponen penggerak roda seperti ban, apalagi saat mobil melakukan akselerasi dengan cepat atau saat harus melewati tikungan tajam.
Oleh karena itu, tekanan ban yang stabil bisa membuat cengkraman ban dengan permukaan jalan menjadi lebih optimal. Kondisi ini dapat membantu mobil dalam mempertahankan kestabilan saat berjalan dan menghindari risiko kecelakaan yang disebabkan oleh jalanan licin atau manuver dadakan.
Selain dirasakan oleh pengemudi, penumpang mobil listrik juga bisa merasakan kenyamanan yang kurang jika ban yang digunakan kurang tekanan. Misalnya saja saat mobil melaju di jalanan yang kurang rata, penumpang kemungkinan akan merasakan guncangan yang lebih kasar.
Tips Merawat Ban Mobil Listrik
Merawat ban mobil listrik sangat penting untuk menjaga keselamatan, kenyamanan berkendara, dan efisiensi energi. Selain memperhatikan tekanan ban mobil listrik, berikut adalah beberapa tips lain untuk merawat ban mobil listrik:
- Pilih Ban yang Sesuai untuk Mobil Listrik
Ban mobil listrik biasanya dirancang untuk mendukung bobot kendaraan yang lebih berat dan memberikan efisiensi energi yang lebih baik. Pastikan untuk memilih ban yang sesuai dengan tipe dan kebutuhan mobil listrik Anda. Ban yang dirancang khusus untuk mobil listrik biasanya memiliki daya tahan lebih lama dan lebih efisien dalam konsumsi energi.
- Periksa Kerusakan atau Kebocoran
Pastikan ban bebas dari kerusakan fisik seperti sobekan, benda asing yang tertancap, atau kebocoran udara. Jika Anda menemukan masalah seperti kebocoran atau ban kempes, segera lakukan perbaikan atau penggantian untuk menghindari kecelakaan.
- Jaga Kebersihan Ban
Saat mencuci mobil, pastikan juga untuk membersihkan bagian samping ban dari kotoran atau debu. Kotoran yang menempel bisa merusak komponen karet ban, mengurangi daya cengkram, dan meningkatkan keausan. Gunakan air sabun yang lembut dan jangan gunakan bahan kimia keras yang dapat merusak bahan karet.
- Hindari Pengemudian Secara Agresif
Pengemudian yang agresif, seperti akselerasi mendadak atau pengereman keras, dapat mempengaruhi kinerja ban. Meskipun mobil listrik memiliki torsi yang besar dan responsif, penting untuk mengemudi dengan hati-hati dan menghindari pembebanan berlebih pada ban.
- Pastikan Roda Rata dan Tidak Miring
Setiap kali Anda mengganti ban atau melakukan perbaikan suspensi, pastikan roda berada dalam posisi yang tepat. Roda yang miring atau tidak sejajar bisa menyebabkan ban aus tidak merata dan mengurangi efisiensi mobil listrik.
- Rotasi Ban Secara Berkala
Rotasi ban dilakukan untuk memastikan keausan yang merata di keempat ban. Pada mobil listrik, terutama yang menggunakan sistem penggerak roda depan atau belakang, torsi besar dari motor listrik dapat menyebabkan keausan lebih cepat pada satu atau dua roda.
Itulah pembahasan mengenai tekanan ban pada mobil listrik dan cara merawatnya.